Pages - Menu
Senin, 28 Desember 2009
2008 the Champion this Year
Futsal antar angkatan di jurusan sejarah merupakan even tahunan yang menyenangkan. Pada turnamen 2009 kemarin, futsal antar angkatan kembali diadakan di Next2, jalan Solo. Tiap angkatan jurusan sejarah mengirimkan minimal satu tim. Dan pertandingan pun digelar selama 2 hari, tanggal 16 dan 17 Oktober 2009.
Cuaca yang cerah, membuat jalannya pertandingan lancar. Jadwal pertandingan yang sudah disusun dapat dilakoni dengan baik.
Sebagai partai pembuka digelar pertandingan 2008 vs 2009 dan wasit ditukangi oleh mas Budi dan Asep. Hasil pertandingan ini dimenangkan angkatan 2009 dengan skor 3-1. Gol satu-satunya angkatan 2009 dicetak oleh Panji, sedangkan ankatan 2008 dua gol diarsiteki oleh Cristian dan satu gol dari pemain bertahan, ndaru. Pertandingan ini mengawali debut panas jalannya turnamen hari pertama, mulai pukul 8 pagi sampai jam 12 siang. Namun sebelumnya sempat terhenti dua jam karena lapangannya dipakai.
Pada hari kedua pertandingan makin seru dan panas. Prediksi kemenangan pun sudah dapat ditentukan. Dua tim yang mendominasi kemenangan pada pertandingan ini adalah 2007 dan 2008. Padahal sebelumnya angkatan 2006 yang mengirimkan dua tim,sempat membuat tim angkatan lain merinding. Pasalnya pemain-pemain dari 2006 adalah jebolan dari tim futsal Nitro Fc yang notabenenya gabungan pemain-pemain terbaik se FIB UGM.
Pertandingan pun menarik sampai partai final. Dua tim yang masuk final adalah 2007 dan 2008. Pada pertandingan final ini kedua tim bermain sangat hati-hati. Pada pertemuan sebelumnya tim 2008 kalah 1-0. Namun pada pertandingan ini 2008 dapat mematahkan serangan Asep dkk. Pertandingan pun ditutup dengan sekor 2-1 untuk kemenangan 2008.
Selasa, 08 September 2009
Jati Diri Baru Mahasiswa
Idealisme mahasiswa sikap pantang menyerah untuk mentransformasikan bentuk ideal cita-citanya menjadi kenyataan. Seperti yang dikmukakan oleh Lewis Coser, mahasiswa adalah “orang-orang yang kelihatanya tidak pernah puas menerima kenyataan sebagaimana adanya”. Mereka mencari dan mempertanyakan kebenaran yang berlaku di suatu saat, dalam hubungannya dengan kebenaran yang lebih tinggi dan lebih luas. Definisi Mahasiswa adalah individu yang sedang melakukan serangkaian kegiatan dalam rangka menempuh suatu program pendidikan. Mahasiswa secara luas adalah pembaharu bagi kemajuan dan penopang hidup masyarakat. Sebagai kelompok intelektual-teknokrat, mahasiswa berpeluang untuk berada dalam posisi terdepan dalam proses perubahan masyarakat.
Pasca 98 pergerakan mahasiswa seperti mati suri, tenggelam dalam euforia keberhasilan menggulingkan rezim otoritarian. Apakah cita-cita ideal tentang kebenaran dan keberpihakan kepada rakyat telah tercapai ? realitanya, “ musuh bersama” masih hidup dan merupakan bahaya laten yang lebih masif. Selama status quo, wajah baru neoliberalisme masih berkuasa cita-cita mahasiswa belum tercapai!. Persoalannya, kemana tongkat estafet idealisme mahasiswa ? Tongkat estafet idealisme rapuh dimakan “rayap-rayap” komersialisasi kampus. Idealisme mereka digadaikan karena biaya kuliah tinggi akibat sistem undang-undang pendidikan yang baru. Pragmatisme mahasiswa ini seperti temuan survei BEM KM UGM terhadap Mahasiswa UGM, yang dilakukan pada bulan April 2009. Survei yang mengambil sampel sebanyak 380 mahasiswa aktif S1 dan D3 UGM ini menemukan bahwa, sebanyak 28,9% responden mahasiswa tidak aktif berorganisasi di lingkup kampus. Bahkan untuk organisasi ekstra kampus, tingkat keaktifan mahasiswa jauh lebih rendah, yaitu sebanyak 78,8% responden. Karakteristik mahasiswa ini diperkuat dengan tipe pilihan tema kegiatan. Self Motivation, Kewirausahaan, dan Tips Berkarir adalah tiga tema utama yang paling digemari mahasiswa untuk memilih suatu kegiatan. Sementara isu-isu pendidikan seperti UU BHP, Pemilu kurang diminati. Semua temuan tersebut mengindikasikan kecenderungan mahasiswa yang hanya berpikir untuk pengembangan dirinya.
Hasil jajak pendapat seperti ini juga terekam dalam survei BEM KM UGM yang mengambil sampel 345 responden, tentang persepsi mahasiswa baru UGM terhadap aktivitas kampus. Generasi mahasiswa mendatang di perkirakan akan kehilangan kultur aktivis. Ekspresi tersebut ditunjukan oleh 57,60 % responden yang tidak setuju terhadap aksi demonstrasi jika pihak universitas menaikan biaya kuliah. Demonstrasi, aksi legendaris mahasiswa bentuk perwujudan ketidakpuasan ketika semua tidak berjalan ideal. Ironisnya mengalami paradoksial, sinarnya akan segera redup. Penegasan terhadap kondisi demikian terefleksikan, pada minat masuk organisasi pergerakan dimata mahasiswa baru sangat kecil. Hanya 5 % responden yang berminat menjadi aktivis.
Mahasiswa bukan hanya terdaftar secara administratif dan belajar di perguruan tinggi. Mahasiswa juga harus menuntut transparansi dan pengelolaan keuangan dari pihak universitas. Hasilnya 57,60 responden menjawab setuju terhadap masalah transparansi keuangan. Semantara itu pemahaman mahasiswa terhadap isu non akademis, menunjukan fakta yang menarik. Sebanyak 40,50 % responden menjawab kurang setuju dan 3,40 % sangat tidak setuju terhadap masalah relokasi pkl oleh pihak univesitas. Sebaliknya 52,50 % responden menjawab setuju dan 3,40 % menjawab sangat setuju. Bila diakumulasikan data mahasiswa yang respect terhadap masalah pkl memang masih tinggi tetapi selisihnya tipis dengan mahasiswa yang kontra. Ada indikasi bahwa mahasiswa apatis terhadap permasalahan sosial. Orientasi mereka hanya terpusat terhadap permasalahan tataran lingkungan kampus. Mahasiswa harus inklusif peka terhadap permasalahan sekitarnya dan kontekstual telibat dalam proses pengawalan keadilan.
Ada kecenderungan mahasiswa baru akan fokus ke study oriented, disampaikan oleh 54 % responden menjawab setuju akan mempercepat kuliah. Dugaan ini semakin menguat, responden memilih setuju 40,70 % dan sangat setuju 25,40 % tugas utama mahasiswa adalah mengejar IP tinggi. Hal ini menunjukan bahwa pesan mahasiswa baru lebih tertarik pada persoalan individualis dan terjadi reduksi kultur aktivis dikalangan mahasiswa.
Komposisi yang seimbang, mahasiwa tidak hanya memiliki IQ yang tinggi tetapi juga diimbangi EQ (kecerdasaan emosi). Bahkan berdasarkan banyak penelitian, IQ menentukan sukses seseorang sebesar 20 % sedangkan kecerdasan emosi memberi kontribusi 80 % (Irfan, dkk, 2000:33 dan Ngermanto, 2000:97). Pembangunan karakter mahasiswa tidak hanya duduk dikelas, menghapal perkataan dosen , dan mengejar nilai. Ada dinamika lain yaitu kepemimpinan dan proses pendewasaan, lewat organisasi kemahasiswaan kecerdasan emosi terbentuk. Dunia organisasi mengajarkan mahasiswa untuk mampu bersosialisasi, saling membantu, dan bertukar pendapat. Keuntungan lainya mahasiswa siap diterjunkan ditengah masyarakat dan langsung dengan cepat mengaplikasikan ilmunya.
Persepsi mahasiswa baru tentang prospek kerja jurusan juga menjadi data yang menarik. Sebanyak 65 % responden menjawab kurang tahu tentang prospek jurusan mereka. Data tersebut mencerminkan mahasiswa baru pesimisme terhapadap masa depan.
Sistem penerimaan mahasiswa melalui berbagai jalur. Memberi corak warna tersendiri dalam jumlah pemetaan karakteristik mahasiswa. Akses masuk orang miskin menjadi mahasiswa sangat dikebiri, pintunya lewat SNMPTN yang kuotanya hanya 9 % dan PBOS yang makin raib mendapat jatah 0,5 %. Disisi lain proporsi kuota swadana terus naik setiap tahun. Peluang mahasiswa tidak mampu untuk kuliah namun memiiliki kualitas menjadi kecil dan harus melewati persaingan yang keras. Arah tujuan sistem UU BHP semakin mengkerdilkan dan menafikan kesempatan mahasiswa miskin untuk mendapatkan haknya yaitu pendidikan. Semua dibungkus oleh komersialisasi kampus, menuju kampus eksklusif dengan pembatas portal barunya. Dunia kampus dipenuhi mahasiswa yang hanya berorientasi pada modal, artinya mereka berusaha mengembalikan uang SPMA yang diberikan pada awal menjadi mahasiswa. Perwujudan karakter mahasiswa hasil komersialisasi kampus dalam bentuk cepat lulus untuk dan langsung bekerja. Cenderung mahasiswa apatis terhadap keadaan sekitar orientasi mereka hanya kepada uang.
Idealisme mahasiswa harus dipertahankan, itulah kekuatan esensial peran aktif mahasiswa untuk mengawal demokrasi. Satu pertanyaan menarik dari Prof Taufik Abdullah, tentang generasi muda kita, yang didalamnya termasuk mahasiswa yakni: Apakah generasi (muda) ini menjadi epigon dari generasi pendahulunya, sebagai pemikul batu dari bangunan gedung yang sudah selesai?” Jawabnya Tidak! Jati diri mahasiswa sebagai pembaharu dan kritis modal karakter sejati, sebagai generasi penerus.
Dalam pengambilan sampel penelitian ini, kami mengguanakan metode sampel acak stratifikasi. Kami membuat polling mengenai tanggapan mahasiswa baru UGM terhadap aktivitas kampus. Populasi mahasiswa baru tingkat sarjana terdiri atas 18 fakultas dengan jumlah 6424 orang. Kami mengambl sampel sebanyak 345 orang mahasiswa baru. Dengan demikian sample fraction (interval) pengambilan sampel ini adalah 1/17. Setelah ditentukan angka intervalnya, maka sampel dapat diambil pada setiap interval ke-17 dari nomor induk mahasiswa paling awal pada tiap-tiap fakultas.
Pengumpulan pendapat melalui kuesioner ini diselenggrakan oleh BEM KM UGM pada tanggal 3-17 Agustus 2009. Sebanyak 362 responden diplih menggunakan sistem stratifikasi proporsional melalui Daftar Induk Mahasiswa. Tingkat kepercayaan 95 %.
Senin, 15 Juni 2009
Ujian Akhir semester 2 : cobaan yang berat
Temen-temen sejarah angkatan 2008, sebelum melaksanakan ujian semester 2 yang dilakukan tanggal 15 sampai 24 juni, digemparkan dengan tugas historiografi indonesia yang sangat berat penyelesaiannya. Bahakan waktu seminggu yang diberikan untuk belajar dan hari tenang hanya digunakan untuk merampungkan tugas tersebut. "Wahhh.....", Begitu keluh Topik, salah satu mahasiswa sejarah. Ia merasa tugas ini terlampau sulit untuk dilupakan dari masa tenang ini. Belum lagi dalam seminggu ini ia juga melakoni kunjungan ke perpus Nas Jakarta, pulangnya hari kamis, dia ikut kunjungan ke candi Sukuh di kaki Gunung Lawu. Minggu mendekati ujian ini benar-benar melelahkan bagi kami.
Tanggal 15 telah tiba, kami menghadapi serentetan ujian. Dimulai dari bahasa belanda 3, kemudian bahasa belanda 4. Mata kuliah bahasa belanda sangatlah sulit. Sejak pertama kami mempelajarinya sampai sekarang tetep sulit, walau udah dicoba dipahami, dipraktekaan tapi tetep juga sulit. Buat bahasa belanda tidak ada kata lain selain sulit.
Saat ini kami sedang mencapai tahap ke dua, alias hari ketiga dan mata kuliah yang hendak kami hadapi dengan bobot 5 sks. Mata kuliah kami ini bernama sejarah indonesia sebelum abad ke-16 yang diampu oleh Pak Baha'udin. Sebenarnya kami sangat senang dan antusias dengan mata kuliah ini, karena selain menarik penyampaiyannya juga enak. Namun kami tercengang ketika mengingat materi yang dibahas. Selain banyak juga perlu ingatan semua.
Doa saja buat kami, semoga kami dapat mengarungi ujian dengan lancar .. Amin
Jumat, 29 Mei 2009
Menjadi Mahasiswa Aktif, Kreatif dan Berakhlak Mulia
Selain aktif mahasiswa juga perlu kreatif. Aktif tanpa kreatif rasanya seperti minum teh tanpa gula, jadi bersikap aktif berdampak baik namun kurang manis atau berhasil. Seorang yang kreatif akan mudah menyelesaiakan masalah demi masalah. Sifat kreatif ini sering dianggap sifat bawaan. Namun menurut saya itu tidak sepenuhnya benar. Yang mempengaruhi sifat ini adalah faktor lingkungan dan kebiasaan. Apabila kita membiasakan diri kita untuk mencari terobosan, inovatif kita akan dapat sifat itu. Sifat kreatif contohnya menggalang dana untuk kegiatan dengan mengadakan pentas seni dan penontonnya diharap menyumbang. Membuat blog komunitas angkatan yang memiliki koneksi ke universitas lain sehingga terjalin komunikasi aktif. Atau mungkin mengumpulkan tugas dengan media audio-video dalam VCD, tentunya ini untuk tugas seperti laporan kunjungan atau sejenisnya. Yang jelas tindakan kreatif jangan sampai mempersulit kita.
Sifat kreatif melahirkan sikap kritis yang diperlukan seorang mahasiswa. Saya memang belum mempunyai sikap kritis. Namun saya bertekad untuk memilikinya. Karena dengan bertindak semacam tu akan memperkuat pendirian dan mental kita.
Satu lagi sifat yang harus dimiliki setiap mahasiswa adalah berakhlak mulia. Menjadi pintar tanpa akhlak yang baik malah akan membahayakan. Korupsi mungkin menjadi bukti gagalnya pendidikan akhlak. Atau yang lebih dekat misalnya tawuran antar mahasiswa, skandal, narkoba dll. merupakan catatan hitam dalam dunia mahasiswa. Penyebab dari itu semua adalah kurangnya perhatian moral pada mahasiswa. Namun untuk meluruskannya sulit, perlu kesadaran dari diri masing-masing. Mahasiswa tidak hanya mementingkan akademik semata namun juga perlu spiritual. Selain itu kita juga harus memiliki rasa kebersamaan, tenggang rasa dan saling bantu membantu agar terjalin hubungan baik antar mahasiswa. Jadi No anarki, No tawuran just peace lovers. Hidup Mahasiswa.
Museom Sanabudaya, Yogyakarta
Di Indonesia terdapat banyak sekali museum, di jawa saja ada puluhan baik tingkat lokal atau provinsi. Museum berasal dari bahasa yunani, Mouseion yang berarti tempat kedudukan bagi Mousa. Mousa adalah sebutan anak-anak dari dewa Zeus yang ditinggikan. Mereka menguasai perhal seni dan ilmu pengetahuan yang diwariskan yang amat sangat berguna. Untuk itu secara etimologi dapat dikatakan museum merupakan tempat untuk menimba ilmu pengetahuan dan seni kehidupan masa lalu karena merupakan warisan yang harus dijaga.
Sanabudaya Yogyakarta
Sanabudaya (sonobudoyo) adalah salah satu museum yang ada di Yogyakarta. Museum ini merupakan kelanjutan dari Java Institut yang dibentuk Belanda pada tahun 1919. Sanabudaya berasal dari kata sana dan budaya. Sana berasal dari kata sasana (sosono) yang berarti tempat, sedangkan budaya (budoyo) berarti memiliki unsur budaya. museum ini terletak di Jalan Trikora 6 Yoyakarta, atau lebih tepatnya di utara alun-alun lor keraton Yogyakarta. Pada awalnya museum ini diprakarsai oleh tiga orang belanda Ir. Tn. Karsten, PHW. Sitsen dan Koperberg. Berdasarkan kongres di Java Institut mereka mengambil keputusan untuk mendirikan sebuah museum di Yogyakarta. Kemudian mereka bekerja sama dengan PH. Hadiningrat dan menghadap Sri Sultan Hamengku Buwono VIII untuk meminta ijin mendirikan museum di Yogyakarta. Mereka melihat kebudayaan jawa sangat banyak dan semakin hari kian tidak diperhatikan. Mereka khawatir jika hasil kebudayaan tersebut hilang atau pindah tempat. Sri Sultan Hamengku Buwono VIII menyetujui gagasan tersebut dan memberikan tanah di dekat keraton jogja agar banyak dikunjungi orang.
Letak museum yang strategis, hanya beberapa puluh meter dari utara keraton jogja memang memudahkan pengunjung menjangkau tempat ini. Namun data statistic menunjukkan pengunjung kian waktu kian menipis. Bahkan ditahun 2001 jumlah pengunjung satu tahun hanya sekitar 20.000 orang.
Museum ini resmi berdiri pada tahun 1934 menggunakan tanah bekas hadiah dari Sultan kepada abdinya. Dalam tahun jawa waktu berdirinya museum tersebut digambarkan dalam sengkalan “Buta Ngrasa Esthining Lata” yang berarti tahun 1865. Museum ini dikemas dalam tradisi jawa, bangunan museum berupa joglo lengkap dengan emperan dan pintu masuknya khas kerajaan.
Foto : ndaru sedang mendengarkan instruksi pemandu di pendapa masuk museum
Pada tahun 1939 – 1940 museum sanabudaya direnovasi. Gedung diperluas dengan sebuah pendapa di sebelah timur museum dan dibuka pula sekolah kerajinan tangan. Gedung yang semula sederhana kini dipacak dengan kaca di emperannya, ruang pertunjukan pun ditata ulang. Bahkan pada malam hari kecuali hari kamis pukul 20.00 – 22.00 WIB diadakan pagelaran wayang kulit berdurasi singkat. Untuk menikmati pertunjukan ini dikenakan biaya Rp 20.000. Hal ini dilakukan untuk menarik para pengunjung selain juga melestarikan budaya jawa. Namun usaha ini tidak mendapatkan respon positif dari kalangan masyarakat. Bahkan kebanyakan dari para pengunjung adalah turis asing, jarang sekali turis domestic turut menikmati wayang.
Sebenarnya benda-benda yang dikoleksi di museum ini dapat dibilang lengkap dan tua. Kebanyakan berupa hasil budaya dari daerah di Jawa, Sunda, Bali, Madura dan Lombok. Sejak berdirinya museum ini mendapatkan dana dari pemda setiap tahunnya. Dana tersebut digunakan untuk merawat, memperbaiki dan membeli barang-barang kuno yang sangat berharga. Barang-barang kuno tersebut sebenarnya masih banyak berada disekitar kita. Namun kita tidak tahu harus bagaimana atau tidak rela kehilangan benda tersebut. Sehingga harus dibeli dengan materi. Hal ini menunjukkan kesadaran kita terhadap akuisisi sumber sejarah masih kurang.
Foto : wayang diponegoro yang tiada duanya
Mulai tahun 2000 para pengiat museum mulai memikirkan bagaimana supaya museum banyak dikunjungi orang. Mereka menilai desain tata ruang di museum perlu ditata ulang. Mereka ingin meniru gaya museum modern yang menggabungkan aspek kenyamanan dengan tujuan utama. Pada sela ruang pertunjukan diperlukan sebuah panggung hidup, warung dan kios yang menjual barang-barang kerajinan (bukan benda kuno yang dilindungi). Konsep ini sudah banyak dipakai di luar negri seperti museum Louvre di Paris, Hermitage di Leningrad, Uffizi di Florence dan Prado di Madrid. Semua itu adalah museum-museum kuno atau bahkan bangunan museum sendiri harus dimuseumkan. Namun bukan berarti barang-barang kuno yang ada didalamnya lebih baik dari tempat kita. Sanabudaya misalnya, museum ini memiliki daya tarik yang luar biasa. Bangunan beratap joglo yang tua, gapura semar tinandu yang unik dan masih ditambah pula gapura-gapura lain bergaya bali. Gapura candi bentar dan paduraksa ditambah lagi patung dwarapala dari candi kalasan yang tiada duanya. Belum lagi barang-barang koleksinya mulai dari zaman batu hingga logam yang menunjukan perkembangan zaman.
Koleksi – koleksi benda yang terdapat di museum Sanabudaya secara kategori ilmu yang mengkaji sebagai berikut.
- Geologika adalah benda yang menjadi obyek ilmu geologi. Contohnya : batuan, mineral, fosil, permata dll.
- Biologika meliputi benda yang merupakan obyek penelitian ilmu biologi. Antara lain : tengkorak dan kerangka hewan, tumbuhan dan manusia
- Etnografika mengkaji benda-benda yang merupakan hasil budaya suatu etnis atau wilayah tertentu, misalkan Kacip.
- Arkeologika, dapat digunakan untuk meneliti kehidupan zaman pra sejarah sampai masuknya budaya barat. Misalnya cermin tembaga yang digunakan pada masa sebelum mengenal barat.
- Historika adalah benda yang bernilai sejarah dan dapat digunakan menjadi obyek penelitian untuk merekuntruksi masa lalu. Misalnya senapan, meriam, peluru dll.
- Numismatika berupa mata uang atau alat tukar pada masa lampau. Contohnya uang logam cina dan uang kertas kuno.
- Filologika adalah benda koleksi menjadi obyek penelitian filologi. Misalnya naskah kuno, tulisan jawa kawi, dll.
- Keramik adalah koleksi barang yang terbuat dari tanah liat yang dibakar, digunakan untuk memasak atau perkakas. Contohnya : Ketel, Guci dll.
- Seni Rupa contohnya seperti lukisan
- Teknologika menggambarkan kondisi perkembangan teknologi dari benda-benda seperti Gramaphon, mesin ketik dll.
- Catatan kunjungan di museum pada 4 Maret 2009.
- Brosur museum Sanabudaya Yogyakarta
- www.kompas.com/memberdayakan-museum
- www.tembi.org/peresmian-museum-sanabudaya
Kamis, 07 Mei 2009
Babad Prambanan, Jakarta, Balai Pustaka : 1981
Perang pun berkecamuk, para prajurit Pengging terdesak mundur karena jumlah para prajurit Prambanan lebih banyak dan bersemangat. Mengetahui prajuritnya terdesak mundur, Prabu Anglingdriya murka dan tidak terima, karena kekalutannya, Prabu Anglingdriya memutuskan untuk turun langsung dalam peperangan melawan Prambanan. Namun niatan Sang prabu ini kemudian tidak disetujui oleh Sang Patih Tambakbaya. Menurutnya, seorang raja harus tetap di istana dan tidak meninggalkan istana untuk berperang selama masih memiliki Patih dan bala tentara. Setelah dinasehati oleh sang guru, yaitu Resi Ki Ajar Rencasa. Sang Prabu Anglingdriya bersedia untuk tetap di istana. Patih Tambakabaya meninggalkan istana untuk mencari jago perang. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan seorang pemuda gagah yang bernama Raden Darmamaya. Keduanya bertemu dan Patih Tambakbaya mengutarakan maksud hatinya jika ia tengah mencari jago perang untuk membela Pengging yang telah dipukul mundur oleh pasukan Prambanan. Raden Darmamaya menyanggupi permintaan Patih Tambakbaya.
Akhirnya mereka menuju pulang ke Pengging, namun di tengah perjalanan, Patih Tambakbaya dan Raden Darmamaya dihadang oleh bala tentara Prambanan. Perkelahian tak dapat terelakkan. Meskipun serangan dating bertubi-tubi dari segala penjuru, namun dengan kesaktiannya, Raden Darmamaya mampu membunuh bala tentara Prambanan.
Sesampainya di istana Pengging, Patih Tambakabaya menghadap Prabu untuk memberitakan jika sang jago perang telah ditemukan, yang tak lain adalah Raden Darmamaya. Prabu Anglingdriya senang dengan berita ini, ia pun segera memanggil anaknya. Sang permaisuri pun ternyata jug menruh hati pada Raden Darmamaya. Dengan demikian prosesi pernikahan permaisuri Pengging dengan Raden Darmamaya segera dilangsungkan.
Mengetahui hal ini, Prabu Karungkala murka dan memerintahkan untuk menyerang Pengging. Namun karena kesigapan dari Raden Darmamaya, pasukan Prambanan dapat dikalahkan dan Prabu Karungkala yang saat itu ikut berperang mampu dikalahkan oleh Raden Darmamaya.
Sang permaisuri, Roro Jonggrang mengetahui hal tentang kematian suaminya. Ia bersedih dan seolah tidak terima akan hal yang menimpanya. Ia pun mengadakan sayembara, barang siapa yang mampu memukul mundur pasukan Pengging dari wilayah Prambanan, maka akan dijadikan suaminya. Berita ini terdengar sampai ke telinga Raden Baka, putra dari Prabu Dipanata. Raden Baka yang mengetahui sayembara itu dari Ki Ajar Rencasya bergegas menuju Prambanan untuk menemui Roro Jonggrang. Sesampainya di istana Prambanan, Raden Baka sangat terpukau dengan kecantikan Roro Jonggrang, namun Roro Jonggrang belum mau menrima cinta Raden Baka jika ia belum mampu memukul mundur pasukan Pengging dari wilayah Prambanan.
Prabu Baka mengetahui jika lawan yang dihadapinya, yaitu Raden Darmamaya ternyata masih adik sepupunya sendiri. Ia berniat agar peperangan tidak diteruskan dan memilih jalan damai. Raden Baka mengutus seorang prajurit agar menyampaikan kepada Radeng Darmamaya bahwa saat ini Prambanan dikuasai Raden Baka.
Mengetahui hal ini, Raden Darmamaya menarik mundur pasukannya untuk menghindari peperangan dengan Prambanan. Di kesempatan yang berbeda, cucu Prabu Anglingdriya yang dititipkan kepada Ki ajar rencasya, Raden Bandung telah beranjak dewasa. Ia pulan ke Pengging untuk meminta restu dari san kakek, Prabu Anglingdriya untuk turut berperang melawan Prambanan yang dipimpin oleh Prabu Baka.
Karena telah dikuasai oleh nafsu, Prabu Baka memrintahkan pasukannya untuk menyerang pasukan Pengging. Pasukan Pengging yang dipimpin Raden Bandung melakukan perlawanan. Akhirnya seorang senopati Prambanan yang bernama Bandawasa berhasil dikalahkan oleh raden bandung, sehingga Raden Bandung berubah nama menjadi Bandung Bandawasa.
Mengetahui salah seorang senopatinya tewas, Prabu Baka turun langsung dalam peprangan melawan Pengging yang dipimpin Bandung bandawasa. Karena Bandung Bandawas memang seorang yang sangat sakti mandraguna, Prabu baka dapat dikalahkan.
Bandung Bondowoso bergegas menuju istana Prambanan yang telah ditinggalkan oleh pasukan dan rakyatnya. Sesampainya di istana, ia berjumpa dengan putri yang amat cantik nan rupawan yang tak lain adalah Roro Jonggrang. Bandung Bondowoso langsung terpikat hatinya oleh kecantikan Roro Jonggrang.Roro Jonggrang sudah kehabisan akal untuk menolak cinta Bandung Bondowoso, segala cara telah ia tempuh untuk meyakinkan Bandung Bondowoso jika Roro Jonggrang tidak mencintai Bandung Bondowoso dan merka tidak mungkin dapat bersatu.
Sampai pada suatu ketika, Roro Jonggrang menyanggupi keinginan Bandung Bondowoso untuk memperistrinya. Namun dalam kesanggupannya itu, Roro Jonggrang mengajukan permintaan yang harus dipenuhi oleh Bandung Bondowoso.
Bandung Bondowoso harus membuat seribu candi dalam waktu semalam untuk Roro Jonggrang. Dimana candi tersebut merupakan persembahan untuk Roro Jonggrang. Tanpa berpikir panjang, Bandung Bondowoso menyanggupi permintaan Roro Jonggrang. Jika kita telaah, tentunya persyaratan yang diajukan Roro Jonggrang sangat tidaklah mungkin dapat dilakukan oleh seorang manusia.
Akhirnya dimulailah pembangunan seribu candi itu, dengan kesaktiannya Bandung Bondowoso mengerahkan seluruh pasukan Jin yang dimiliknya untuk membantu dalam pembangunan seribu candi itu. Mengetahui pembangunan candi akan selesai, Roro Jonggrang panik dan khawatir jika Bandung Bondowoso dapat menyelesaikan tugas yang diberikannya. Akhirnya Roro Jonggrang meminta seluruh warganya untuk menumbuk lesung dan membakar jerami kering agar langit tampak kemerah-merahan yang menandakan jika fajar akan muncul.
Mengetahui telah dibohongi Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso marah dan sudah habis kesabarannya. Bandung Bondowoso meninggalkan pekerjaannya dan mengutuk Roro Jonggrang menjadi candi yang belum sempat dibuatnya.
BraVo 2008
Beberapa menit kemudian usaha tim 08 membuahkan hasil. Pemain belakang 08 dengan sukses mengecoh kiper lawan menghasilkan gol indah berkat umpan tarik dari Kemin, winger 08. Selanjutnya pertandingan semakin seru dan pelanggaran makin sering terjadi. Namun lagi-lagi wasit tidak memberikan peringatan tegas kepada para pemain. Menjelang menit akhir pertandingan kiper 08, Muhammad Ozy hampir saja berbuat kesalahan fatal. Lemparan bola dari kiper lawan terlepas dari dekapannya dan akan masuk jika dengan cepat tidak dihalaunya. Akhirnya pertandingan pun dihentikan. Kedudukan masih imbang 1 - 1. Adu pinalti pun digelar. Kedua kapten tim menyerahkan line-up para pemainya yang hendak menendang. Menjelang pinalty penonton kian banyak dan bersorak ramai.
Pinalty pertama dilakukan dengan tiga kali tendangan secara bergantian. Tendangan pertama dilakukan oleh tim 05 melalui kapten mereka. Tendangan sudah dilakukan, laju bola yang keras tidak dapat diatasi Ozy dengan baik sehingga gol. Begitu juga kiper tim 05 juga tidak kuasa menahan tendangan Sidik, pemain andalan 08 sehingga bola masuk ke gawang dengan cantik. Tiga kali tendangan sudah dilakukan dan belum menentukan tim mana yang berhak melaju dibabak selanjutnya. Kedua tim berjuang mati-matian mencari kemengangan, harapan sempat muncul dari tim 08 mereka mendapat kesempatan menutup manis adu pinalty itu. Para suporter 08 bersorak ramai berharap pertandingan segera ditutup dengan poin penuh. Namun dewi fortuna tidak memihak tim 08, tendangan kaki kanan sang kapten 08 tidak tepat sasaran, dengan sigap kiper lawan menghalau tendangan itu. Penonton kembali bersorak, pertandingan pembuka tidak kunjung usai.
Akhirnya diadakan tendangan tambahan dan semua pemain diharuskan menendang termasuk pemain pengganti. Lagi-lagi tim 08 mendapat kesempatan emas lewat kaki Muklis, striker tertajam di tim 08. Namun tendangannya jauh dari harapan. Dengan mudah kiper lawan menghalau tendangan tersebut. Akhirnya tiba tim 05 menendang, penonton semakin bersorak ramai. Ozy kewalahan menahan tendangan lawan dan terjadilah gol. Gol tersebut tidak dapat dibalas oleh tim 08 sehingga harus tersingkir dari turnamen perdana mereka.
oleh : ndaru
Minggu, 26 April 2009
Imperialisme
Kamis, 05 Maret 2009
WELCOME
Jumat, 30 Januari 2009
Bermain musik Piano dan Organ
Catatan:
Bagi pemula bermain organ ato piano memang sangat sulit. Sebagaimana mengetik, tangan kita terasa pegal2 sesudah memainkannya. Persendian terasa linu, jemari kita terasa sakit itu semua karena kita tak biasa melakukannya. Terlebih pada saat kita berlatih kunci/ chord, tangan kiri kita rasanya menderita sekali. Namun semua kesedihan itu terobati oleh suara denting piano ato organ yang merdu. Kita bisa menghayati suaranya, menemukan ato mencari nada yang pas ato sepadan. Memang bermain musik itu suatu penghayatan yang di tuangkan dalam bidak yang disebut alat musik.
Disini saya mencoba membantu saudara sekaliyan berlatih organ ato piano. Pertama anda harus mengetahui dasar2 kunci / chord piano, kunci yang sering dipakai adalah C, F, G, E, Em, A, Am, D, Dm dan Bm. Adapun kunci2 tersebut termasuk mudah karena menggunakan tiga jari. Apabila anda sudah hapal beberapa kunci tadi sudah dipastikan anda dapat ikut nge-band ato organ tunggal. Lagu2 nya yang populer dimainkan adalah lagu Dewa, Ungu, Peterpan, ato Slank ato munkin lagu yang lain seperti Gaby- tinggal kenangan. Disini saya berikan copy lirik dan chor lagu yang slow dan mudah dimainkan :
Dewa ( munajat cinta)
Ungu ( yang terdalam )
Peterpan ( semua tentang kita )
Slank ( ku tak bisa )
Republik ( hanya ingin kau tahu )
Gaby ( tinggal kenangan )
Selamat berlatih. Bila ada yang mengganjal berikkan komentar di blog ini ato kirim aja ke ndaru123@gmail.com
Nasib bangsa kita ditangan pemimpin
Sudah 63 tahun bangsa kita merdeka, terbebas dari penjajahan namun kita masih tetap merasa terjajah dan menderita. Harga-harga kebutuhan yang semakin mencekik, angka kemiskinan yang tak jelas banyaknya, korupsi dll sungguh semua ini seperti tak ada ubahnya dengan masa kolonial. Kalo begitu apa kita sudah merdeka? Arti merdeka mungkin sebatas pada penghapusan diskriminasi antar elit masyarakat pada masa revolusi kemerdekaan. Sekarang kondisi bangsa kita tampak mewah, berbagai fasilitas sudah baik dan modern. Namun itu semua akan terasa fana jika mengingat banyak fasilitas yang diimpor dari negara asing, walaupun toh tidak semuanya. Bangsa kita masih terlalu konsumtif terhadap barang asing dan enggan memakai barang negri sendiri. Hal ini lah yang membuat bangsa kita semakin menderita karena keuntungan tidak masuk kas negara melainkan ke negara lain. Kondisi ini membuktikan jika kita masih terjajah. Dan apa yang menjajah adalah skema mutakhir yang rapi dari investor asing yang dibuka lebar oleh pemerintah kita sendiri. Dalam hal ini pemimpin salah. Pemimpin yang baik harus berani menendang dan mengganti sistem ini.
Kita tidak bisa menutup mata melihat kelakuan para pemimpin kita. Sebagai contoh KPK pada hari Rabu, 9 April 08 menangkap basah anggota DPR terkait suap dan korupsi alih fungsi hutan lindung. Tentu saja ini membuat rakyat geram, pemimpin yang semestinya melindungi rakyat malah mengkhianati rakyat. Untuk itu hukuman apakah yang harus divoniskan pada wakil kita ini? Belum lagi aparat negara yang seharusnya menegakan hukum malah menjadikannya untuk kepentingan sendiri. Sungguh kondisi yang memprihatinkan, kaum eksekutif dan yudikatif tidak berjalan di tempatnya.
Pemimpin adalah orang yang berpengaruh atau dapat mempengaruhi. Dengan kekuasaannya ia dapat menciptakan program2, kebijakan yang sepenuhnya kehendak dia. Jadi pemimpin harus bisa menjadi hero (pahlawan) menyelamatkan nasib rakyat. Sebagaimana yang pernah ia janji2 kan saat masa kampanye. Pemimpin harus siap menderita demi rakyatnya, sebagaimana Jendral Besar Sudirman dalam perjuangannya. Walaupun sakit kian parah tetapi tetap berjuang membela rakyat yang lemah.