
Sudah 63 tahun bangsa kita merdeka, terbebas dari penjajahan namun kita masih tetap merasa terjajah dan menderita. Harga-harga kebutuhan yang semakin mencekik, angka kemiskinan yang tak jelas banyaknya, korupsi dll sungguh semua ini seperti tak ada ubahnya dengan masa kolonial. Kalo begitu apa kita sudah merdeka? Arti merdeka mungkin sebatas pada penghapusan diskriminasi antar elit masyarakat pada masa revolusi kemerdekaan. Sekarang kondisi bangsa kita tampak mewah, berbagai fasilitas sudah baik dan modern. Namun itu semua akan terasa fana jika mengingat banyak fasilitas yang diimpor dari negara asing, walaupun toh tidak semuanya. Bangsa kita masih terlalu konsumtif terhadap barang asing dan enggan memakai barang negri sendiri. Hal ini lah yang membuat bangsa kita semakin menderita karena keuntungan tidak masuk kas negara melainkan ke negara lain. Kondisi ini membuktikan jika kita masih terjajah. Dan apa yang menjajah adalah skema mutakhir yang rapi dari investor asing yang dibuka lebar oleh pemerintah kita sendiri. Dalam hal ini pemimpin salah. Pemimpin yang baik harus berani menendang dan mengganti sistem ini.

Pemimpin adalah orang yang berpengaruh atau dapat mempengaruhi. Dengan kekuasaannya ia dapat menciptakan program2, kebijakan yang sepenuhnya kehendak dia. Jadi pemimpin harus bisa menjadi hero (pahlawan) menyelamatkan nasib rakyat. Sebagaimana yang pernah ia janji2 kan saat masa kampanye. Pemimpin harus siap menderita demi rakyatnya, sebagaimana Jendral Besar Sudirman dalam perjuangannya. Walaupun sakit kian parah tetapi tetap berjuang membela rakyat yang lemah.
Sudah saatnya rakyat bangkit, kita belum merdeka, kita harus mengambil alih kursi kekuasaan untuk kesejahteraan rakyat. Karena rakyat adalah kita. Karena nasib bangsa kita di tangan pemimpin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar-komentar